29.11.11

Saya adalah salah seorang mahasiswi yang masih bisa dikatakan lebih beruntung dari yang lain. Sebagai mahasiswi yang tinggal jauh dari orangtua alhamdulillah saya selalu mendapat uang saku lebih dari cukup untuk makan, ongkos, mengerjakan tugas, bahkan untuk bersenang-senang.

Sayangnya, saya terkadang suka lupa bagaimana uang itu bisa sampai di tangan saya. Saya sering kali lupa bagaimana orangtua saya mencari uang untuk akhirnya saya tidak merasakan kekurangan meskipun jauh dari mereka. Astaghfirullah....

Saya tidak pernah benar-benar berniat begitu, tapi terkadang nafsu manusia untuk memiliki banyak hal sering kali tidak bisa terkontrol. Namun karena membaca sebuah blog mengenai bapak-bapak penjual amplop di depan mesjid dekat kampus saya, saya menjadi sadar.. Ada sejuta alasan untuk saya lebih menghargai pemberian orangtua saya. Pada uang itu juga ada hak dari orang-orang lain. Pada uang itu juga, terdapat banyak ujian hidup yang harus kita sadari bahwa tidak selamanya uang ataupun harta benda lainnya tetap kita miliki. Ada waktunya Allah akan membawa semua itu pergi menjauh dari kita, hanya untuk mengingatkan akan kebesaran-Nya.

Untuk pencerahan bathin kita : http://rinaldimunir.wordpress.com/2011/11/19/bapak-tua-penjual-amplop-itu/